Aesthetic Vintage - Tumblr Posts
Malam ini aku sedang berada di hotel, angkatanku merayakan kelulusan. Nuansa vintage menyambut kedatanganku di dalam ballroom.
Aku menyapa beberapa temanku, berbincang ringan dengan mereka sebelum akhirnya aku melangkahkan kaki menuju area minuman. Entah, aku hanya asal mengambil cangkir dan meminumnya. Untungnya, itu hanya secangkir lemonade.
Malam ini prom party, namun entah mengapa semuanya diwajibkan memakai masquerade mask dan juga gawn serta tuxedo dengan nuansa kerajaan tahun 1990-an.
Suasana ballroom yang sangat ramai membuatku ingin melarikan diri dari sini. Aku mulai melangkah menuju lobi, namun tidak sengaja aku berpapasan dengan seorang pemuda. Aku yang salah disini, tidak sengaja menabraknya hingga ia menjatuhkan masquerade mask miliknya.
"Maafkan aku." Aku membungkuk, membantunya mengambil masquerade mask yang terjatuh. Lalu aku menatapnya.
Rambutnya hitam pekat dengan panjang hingga leher, ia memakai kemeja putih yang motifnya susah aku jelaskan. Celana hitam serta sepatu yang ia kenakan memberikan kesan seolah dia adalah royal prince dari kerajaan.
Kedua manik matanya menatapku dalam, aku merasa terhanyut dalam tatapannya.
"Ah iya, ini masquerade milikmu. Sekali lagi, aku minta maaf." Ucapku, ia tersenyum tipis.
"Tak apa. Kau sendirian?" Ia bertanya, aku mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Dansa nya akan segera mulai. Jika kau berkenan, maukah jadi pasanganku?" Tuturnya sopan sambil memberikan tangannya padaku.
"Baiklah." Sahutku dan menerima ajakannya. Langkah demi langkah kami ikuti seiringan dengan irama musik.
Lobi ini begitu tenang, jujur saja aku menikmati adegan saat ini dengan pria yang aku sendiri belum ketahui namanya. Aku terlalu larut dalam pikiranku hingga tidak sadar malah menginjak kakinya.
"Maafkan aku." Ucapku sambil memukul pelan kepalaku dan merutuki kebodohan serta kecerobohan diriku.
"Kau lucu." Bisiknya. Kami akhirnya berhenti berdansa dan kini tengah duduk menghadap balcony, menikmati cahaya rembulan.
"Boleh aku tau siapa namamu?" Ia bertanya sembari menatapku.
"Ah... Itu...."
"Jika kau ragu, aku akan memberi tahu siapa diriku. Aku Hwang Hyunjin, dari kelas sebelah." Ia tersenyum.
"Aku Hwang Lian." Ucapku.
